Melanjutkan postingan sebelumnya
tentang cara untuk mencegah kerusakan ponsel dari air ataupun agar menghindari
ponsel dari pencurian. Pada part 1 sudah dibahas tentang menghindari agar
ponsel tidak hilang dan pada part 2 dan part 3 tentang menghindari ponsel dari
kerusakan karena air dan air laut. Untuk posting kali ini saya masih ingin
share seputar kerusakan ponsel karena air, namun kali ini bukan air biasa atau
air laut tetapi lebih ke air embun.
Kejadian keempat ini benar-benar
murni karena kekonyolan saya sendiri tanpa ada campur tangan keisengan orang
lain. Kejadiannya baru banget, pada tanggal 25 Desember 2013. Kronologinya
begini, siangnya saya dan teman-teman hang out di mall di daerah tangerang
selatan, sekalian mengelilingi kota tangsel sampai sore. Setelah pulang, saya
membaca buku sampai malam (read: buku = komik). Ketika malam sekitar jam 9 saya
baru sadar bahwa ponsel saya sudah mati, ini wajar karena sudah seharian
dipakai. Selain mati, ponsel saya juga terasa panas, sebenarnya sih panasnya
termaksud dalam suhu normal untuk barang elektronik yang sudah dipakai lama.
Oleh karena saya menghawatirkan
keadaan ponsel saya yang panas tersebut (oke, ini lebay banget -_-), saya
berinisiatif untuk mendinginkan ponsel saya. Jadi bagaimana caranya supaya
cepat dingin? Saya ingat pernah membaca sebuah artikel tentang cara membuat
umur baterai latop lebih panjang dengan mendinginkannya selama beberapa hari di
frezzer dan saya juga pernah melakukannya dan memang umur baterai laptop saya
lebih panjang. Atas pengalaman tersebut, saya mencopot baterai ponsel saya
menaruhnya ke dalam kantong plastic bersama dengan ponsel saya (I know right,
this is totally fool). Dua jam kemudian saya baru ingat kalau benda yang
dimasukan ke dalam suhu yang rendah kemudian dipindahkan ke suhu yang lebih
tinggi akan menimbulkan pengembunan. Saya langsung berlari ke dapur dan
mengambil ponsel dari dalam kulkas. Benar saja, baru beberapa detik saya
mengeluarkan ponsel saya dari frezzer dan ia sudah mengembun.
Paginya saya langsung ke service
center di daerah daan mogot mall, mereka tertawa mendengar penjelasan saya sambil
bilang biaya service sekitar rp 88.000, dan dengan sedikit memohon ke
karyawannya supaya ponsel saya bisa langsung saya ambil siang itu juga (makasih
buat mbak di service center karena udah mengusahakan hari itu juga boleh
diambil) karena sorenya saya sudah harus sampai di stasiun senen (mudik dude
>.<). Siang itu juga saya ambil ponsel saya dan mbak service centernya
bilang kalau ini tanpa biaya alias gratis alasannya karena mereka hanya
membantu membersihkan. Alhamdulillah ponsel saya sudah sembuh dan bias dipakai
lagi.
Solusinya masih seperti jika ponsel
terkena atau tercemplung air seperti yang sudah saya bahas sebelumnya di part 2
dan part 3
- Sebisa mungkin langsung matikan ponsel
- Bawa ke service center (kalau bisa yang resmi) terdekat
- Lakukan pertolongan pertama dengan mengeringkannya dengan hair dryer atau sejenisnya
- Dan yang penting, ingatlah sifat es yang akan mencair jika ditaruh ke tempat bersuhu ruangan sehabis ditaruh di tempat bersuhu rendah sebelum anda ingin memasukan ponsel anda kedalam frezzer/kulkas karena ingin mendinginkannya, begitu juga ponsel anda yang akan mengembun sehabis ditaruh di frezzer.
Sekian share saya tentang
pengalaman pribadi saya, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar