Rabu, 05 Februari 2014

Banjir

Jadi ini pertama kalinya saya ngeblog memggunakan ponsel, agak ribet juga sih soalnya saya cuma pake dua jempol saya, tapi berhubung laptop lagi masuk ke rumah service jadi apa boleh buat.
Saya mau curhat mengenai banjir.
Banjir merupakan fenomena yang biasa terjadi di ibu kota dalam beberapa dekade ini. Saking seringnya, dulu ada istilah banjir besar lima tahunan. Kenyataan yang terjadi sekarang, fenomema banjir besar bukan terjadi tiap lima yahun sekali lagi, namun sudah menahun.

Saya orang yang lahir dan dibesarkan di jakarta, tapi kuliah di semarang karna bosan di jakarta, dan saya juga merasakan banjir lima tahunan waktu kelas XII SMA sekitar tahun 2007. Masih teringat dengan jelas kejadian tersebut, waktu itu saya di sekolah dan menunggu hujan deras  berkenti. Hujan sudah mengguyur bumi sejak pagi sampai siang waktu pulang sekolah. Karena hujan sudah mereda saya dan dua teman saya, anis dan dina, memutuskan pulang sebelum hujan kembali deras. Kami menunggu angkot namun tak kunjung datang, akhirnya kami paham bahwa ga ada angkot yang mengangkut penumpang karena walaupun ada satu angkot yang ngetem di pinggir jalan, tapi ia tetap berhenti. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan kaki untuk pulang. Kami lewat SMP saya dahulu dan ternyata banjir di sana sudah sepaha saya, saya juga heran karena bisa melewati jalan itu, kami berjalan menerjang banjir sampai kira-kira 500 meter. Setelah sampai di perumahan puri, kami baru terbebas dari banjir. Namun setelah keluar dari puri dan memasuki jalan kumbang, ternyata disana banjir setinggi pinggang sudah menanti. Kami masih trauma berjalan melewati banjir, akhirnya kami memilih jalan memutar. Disana banjirnya tidak begitu parah, hanya setinggi betis.
Setelah saya sampai rumah, ternyata di rumah juga habis kebanjiran namun sudah tidak banjir lagi ketika saya sampai. Ayah saya yang khawatir saya terjebak banjir di sekolah, karena hari sudah sore dan saya belum pulang juga, menjemput saya dengan sepeda. Namun ayah saya sampai rumah tidak lama setelah saya sampai.
Banjir tahun itu merupakan banjir terparah di daerah kampung kami karena tahun sebelum dan setelahnya rumah saya tidak pernah banjir lagi. Banjir tersebut terjadi karena ada pembangunan real estate di dekat kampung kami yang dulunya merupakan empang tempat penampungan air hujan. Pembuatan sanitasi yang kurang baik dari pihak pengelola menyebabkan banjir parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar