Minggu, 04 Mei 2014

Pulau Tidung



Pada tanggal 22 maret saya melakukan perjalanan ke kepulauan seribu, tepatnya ke pulau tidung. Pulau tidung merupakan salah satu resort yang masih terletah di Jakarta, untuk lebih lengkapnya anda bisa googling sendiri tentang pulau tidung. Mulailah saya melakukan pencarian dari paket tour yang murah dan berkualitas sampai ke teman seperjalanan, untuk anda yang senang berpetualang anda bisa pergi tanpa jasa paket tour alias ber-back packer. Kami menghabiskan rp 350.000 per orang untuk membeli paket tour, yang sudah termaksud transportasi kapal pp, penginapan semalam, makan 3 x, dan sepeda. Karena tidak bisa menyocokan jadwal, saya hanya bisa pergi bertiga, saya, teman saya anis, dan temannya anis yang seorang jepang jun miyasaka (kalau ga salah namanya).

Perjalanan kami dimulai dengan berkumpul di pom bensin muara angke. Ada beberapa alternative untuk sampai di muara angke yang paling mudah diantar, naik ojek, atau taksi, bisa juga naik angkutan umum metromini atau dari grogol ada angkot m01 warna merah yang langsung ke dalam pom/dermaga muara angke. Setelah semua berkumpul kami langsung ke kapal, kami menunggu cukup lama sebelum kapal berangkat sekitar jam 9. Meskipun telat, tapi kami menikmati berada di dalam kapal baru yang nyaman dan bagus karena berAC. Perjalanan sekitar 2 jam dan kami sangat menikmatinya. 

nice ship

Setelah sampai di dermaga, kami menuju penginapan dengan ojek becak. Kemudian menuju pantai dengan sepeda dan makan siang di pantai. Setelah makan siang, kami menuju kapal kecil untuk snorkeling. Air laut sangat asin dan anda harus berhati-hati dengan tumbu karang karena tajam, usahakan membawa peralatan darurat p3k ketika snorkeling. Sebenarnya air lautnya tidak dingin, tapi entah kenapa setelah nyebur di laut beberapa waktu saya mengigil. Setelah kembali ke pulau tidung, saya sarankan anda menikmati wisata air lainnya seperti banana boat atau yang lain jika ingin menghemat baju ganti anda.
 
snorkeling
Selesai snorkeling kami kembali ke penginapan untuk membersihkan diri, kemudian sekitar jam 5 sore kami dijemput tour guide untuk ke pantai melihat sunset, saying waktu itu agak mendung jadi matahari tidak begitu terlihat. Kemudian kami ke pantai di sisi lain pulau untuk makan malam ikan bakar setempat. Karena sudah gerimis dan angina bertiup kencang, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan meskipun masih jam 8 malam, benar saja ketika sampai penginapan lansung hujan deras. Sedihnya, di depan kamar saya dan anis, tempat untuk miyasaka tidur, bocor parah sampai banjir dimana-mana.
dinner time di pinggir pantai
 
pantai
Paginya kami masih belum bisa melihat sunrise karena masih hujan deras, baru sekitar pukul 7 hujan berhenti dan kami ke pantai untuk jalan-jalan di jembatan cinta. Setelah puas berkeliling, saya sangat tergoda untuk bermain air lagi dengan bermaiin sofa boat.
sofa boat
 Setelah puas bermain, kami kembali ke penginapan dan bersiap-siap pulang. Kapal yang membawa kami kembali ke muara angke kali ini sangat mengecewakan bukan seperti kapal kemarin, kapal ini kapal lama yang berpenumpang berlebih dengan ongkos rp 35.000 dan tanpa AC. 


jembatan cinta

 Saya sarankan jika ingin mengunjungi pulau seribu dilakukan pada musim panas, jadi anda bisa melihat sunset dan sunrise tanpa hujan dan mendung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar