Pada tanggal 22 maret saya
melakukan perjalanan ke kepulauan seribu, tepatnya ke pulau tidung. Pulau tidung
merupakan salah satu resort yang masih terletah di Jakarta, untuk lebih
lengkapnya anda bisa googling sendiri tentang pulau tidung. Mulailah saya
melakukan pencarian dari paket tour yang murah dan berkualitas sampai ke teman
seperjalanan, untuk anda yang senang berpetualang anda bisa pergi tanpa jasa
paket tour alias ber-back packer. Kami
menghabiskan rp 350.000 per orang untuk membeli paket tour, yang sudah
termaksud transportasi kapal pp, penginapan semalam, makan 3 x, dan sepeda. Karena
tidak bisa menyocokan jadwal, saya hanya bisa pergi bertiga, saya, teman saya
anis, dan temannya anis yang seorang jepang jun miyasaka (kalau ga salah
namanya).
Perjalanan kami dimulai dengan berkumpul
di pom bensin muara angke. Ada beberapa alternative untuk sampai di muara angke
yang paling mudah diantar, naik ojek, atau taksi, bisa juga naik angkutan umum
metromini atau dari grogol ada angkot m01 warna merah yang langsung ke dalam
pom/dermaga muara angke. Setelah semua berkumpul kami langsung ke kapal, kami menunggu
cukup lama sebelum kapal berangkat sekitar jam 9. Meskipun telat, tapi kami
menikmati berada di dalam kapal baru yang nyaman dan bagus karena berAC. Perjalanan
sekitar 2 jam dan kami sangat menikmatinya.
nice ship |
Setelah sampai di dermaga, kami
menuju penginapan dengan ojek becak. Kemudian menuju pantai dengan sepeda dan
makan siang di pantai. Setelah makan siang, kami menuju kapal kecil untuk snorkeling. Air laut sangat asin dan
anda harus berhati-hati dengan tumbu karang karena tajam, usahakan membawa
peralatan darurat p3k ketika snorkeling.
Sebenarnya air lautnya tidak dingin, tapi entah kenapa setelah nyebur di laut
beberapa waktu saya mengigil. Setelah kembali ke pulau tidung, saya sarankan
anda menikmati wisata air lainnya seperti banana boat atau yang lain jika ingin
menghemat baju ganti anda.
Selesai snorkeling kami kembali ke penginapan untuk membersihkan diri,
kemudian sekitar jam 5 sore kami dijemput tour
guide untuk ke pantai melihat sunset,
saying waktu itu agak mendung jadi matahari tidak begitu terlihat. Kemudian kami
ke pantai di sisi lain pulau untuk makan malam ikan bakar setempat. Karena sudah
gerimis dan angina bertiup kencang, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan
meskipun masih jam 8 malam, benar saja ketika sampai penginapan lansung hujan
deras. Sedihnya, di depan kamar saya dan anis, tempat untuk miyasaka tidur,
bocor parah sampai banjir dimana-mana.
dinner time di pinggir pantai |
Paginya kami masih belum bisa
melihat sunrise karena masih hujan
deras, baru sekitar pukul 7 hujan berhenti dan kami ke pantai untuk jalan-jalan
di jembatan cinta. Setelah puas berkeliling, saya sangat tergoda untuk bermain
air lagi dengan bermaiin sofa boat.
sofa boat |
Setelah puas bermain, kami kembali
ke penginapan dan bersiap-siap pulang. Kapal yang membawa kami kembali ke muara
angke kali ini sangat mengecewakan bukan seperti kapal kemarin, kapal ini kapal
lama yang berpenumpang berlebih dengan ongkos rp 35.000 dan tanpa AC.
jembatan cinta |
Saya sarankan jika ingin
mengunjungi pulau seribu dilakukan pada musim panas, jadi anda bisa melihat
sunset dan sunrise tanpa hujan dan mendung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar